Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Ketika Mataku Menyulam Sendu

Diperbarui: 6 November 2022   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Shima Yehia@we heart it.com

Ketika Mataku Menyulam Sendu

Seutas benang-benang sendu
kupntal dan kurajut dengan jemari jiwa
hingga menjadi selembar pakaian nan indah

Berpayet rindu di jelujur
serta di setiap lipatan rasa dan
tak sadar mataku menganyam sendu

Ada yang hampiri benak
seperti mengajak dan menggamit
lengan sukma tanpa perlu pamit pada nyata

Mengajak menjejak semesta
menyaksi gumpalan payoda melukis
parasmu nan rupawan di atas tubuh awan

Aku pun belingsatan
terperanjat di sela angan liar
khayalkanmu hingga langit ke tujuh

Namun aku takut terjatuh
dari kursi angan yang kududuki
sebab terlanjur merasa amat nyaman

Dan lagi-lagi netraku
memintal sendu mendu layaknya
barisan awan kelabu mengayam pilu

Di balkon rumahku
kuhadirkan bayangmu di situ
merengkuh tubuh angan sedemikian erat

H 3 R 4
Cikarang/06/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline