Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Ketika Lengan Sunyi Mencekik dan Nurani Tercabik

Diperbarui: 18 Oktober 2022   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : VIEWBUG.Photography@Pimterest.com

Ketika Lengan Sunyi Mencekik dan Nurani Tercabik

Kala jemariku beradu
menggesek ujung senar gitar itu
denting berlagu rintih pilu
memanggil namamu
dalam helai rindu yang jadi
udara bagi nafasku
kuhembuskan setiap waktu
dan dibawa angin lalu
berharap kau dengar
denting bening di antara
petikan dawaiku

Kau adalah nada-nadaku
yang kerap kucumbu
tatkala sepi memenjara jiwa
dan ketika lengan sunyi leluasa
menjamah tubuh kesepianku
kau adalah syair-syair rindu
yang tak pernah sumbang
meski tatkala memetiknya
nuraniku mengerang
kau adalah lagu terindah
di antara lirik terkadang
merupa sebilah badik

Kau kerap kupetik
ketika lengan sunyi
serasa kuat mencekik
tatkala rasa hati tercabik
denting menggema
menggedor tubir sepi
sekerat sukma hadirkan
bara mentari nelangsa
mengoyak-ngoyak jiwa
aku seakan tenggelam
di lautan sepi bersama
syair-syairku yang
tak pernah mati

H 3 R 4
Jakarta, 17/10/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline