Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Tebing-tebing Keangkuhan di Antara Kerdil Jiwa

Diperbarui: 12 Oktober 2022   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Markruse17@Pinterest.com

Tebing-tebing Keangkuhan di Antara Kerdil Jiwa

Berdiri tinggi menjulang
tebing-tebing keangkuhan
pada selembar langit hati
seolah tak sudi tertandingi

Cermin diri mungkin
retak atau bahkan pecah
hancur berkeping menyisa
cecer remah beling tajam lukai

Lihatlah dengan mata telanjang
atap langit jauh lebih tinggi
takada yang kuasa menandingi
namun ia enggan memahat pongah

Meski seekor binatang melata
berjalan merangkak di bawah
kolong langit miliknya
tak secuil ia menepuk dada

Banyak-banyaklah bercermin
atau pabila tak miliki cermin
beli saja di toko pecah-belah
lantas bercermin sepuasnya

Pantaskah menyulam
benang-benang angkuh
terlanjur menjadi urat nan lekat
dan menyatu dengan daging

Atau mungkin kau miliki cermin
tergantung di dinding hati
yang telah amat kusam
hingga tak kuasa melihat tajam

Atap langit teramat tinggi
menatap jiwa--jiwa kerdil
dengan pakaian sehelai pongah
lantas bergagah-gagah

Namun akhirnya terjerembab

H 3 R 4
Jakarta, 12/10/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline