Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Mawar Tercabik

Diperbarui: 12 Oktober 2022   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: John Jones @Pinterest.com

Mawar Tercabik

Perempuan itu tak ubahnya
setanqkai mawar merah
merekah indah helai kelopaknya

Teramat ranum dan molek
menanti saat tuk dipetik
masihlah amat lugu dan belia

Mekar dan bertumbuh
seiring tubuh mulai padat berisi
sebagaimana jelang mendewasa

Ia kerap ceria serta
rekahkan seulas senyum
pada seraut wajah semesta

Nikmati saat-saat bertumbuh
hingga kelak dipetik jemari takdir
yang menggelitik benak

Namun tak disangka tak dinyana
keindahan ragawi terinjak
buat tubuh jiwa koyak

Dan tak kuasa berteriak
di antara nafas memburu
memahat secodet keliru

Lengan durjana terjulur
dituntun kelebat benak kotor
penuhi sampah di beranda kepala

Mawar merah pun tercabik
hingga helai kelopak ragawi rontok
kasar dipreteli satu demi satu

Lalu Mawar hanya dapat
pecahkan air matanya dan
lelehkan kesedhan sederas hujan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline