Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Di Bawah Payung Hitam Jemari Asa Genggam Kesedihan

Diperbarui: 10 Oktober 2022   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Mint Tang@Pinterest.com

Di Bawah Payung Hitam Jemari Asa Genggam Kesedihan

Kristal bening meluncur
dari mata semesta menimpa
payung hitam terkembang

Bulirnya-bulirnya laksana kaca
pecah berderai di antara rinai
melumer lantas kuyup

Langit tak jemu meramu hujan
meracik gerimis seperti halnya
netraku yang mendadak panas

Hujan luruh samarkan rintih
menyeka kesedihan yang basah
sebasah bejana nelangsa tumpah

Sepanjang ruas jalan
didapati becek tanpa sengaja
kuinjak genangan kenangan

Di bawah payung hitam
jemari asaku menggenggam
pecahan-pecahan kesedihan dalam

Selalu saja kedua netraku
menyeduh gerimis memerah tangis
seraya kugigit bibir nan tipis

Hujan yang jatuh di wajah aspal
adalah awan tebal yang mengumpal
di ceruk jiwa yang tak kuasa kusumpal

Aku menangis bukan lantaran
hatiku teriris-iris pedih
namun lantaran terkenang

Sepenggal Masa Silam Membayang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline