Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Permata Bening Pecah di Tanah Kesendirian

Diperbarui: 9 Agustus 2022   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: sy7her.tumblr.com

Permata Bening Pecah di Tanah Kesendirian

Hujan pecah di tanah kesendirian
mencipta gaduh irama serta
hempaskan bening kaca hening
diikuti senandung kodok bangkong
melengking teramat nyaring

Syahdu orkestra hujan di atas
mulus punggung payung hitam
mengundang hewan melata
menyembulkan kepala layaknya
kecambah keluar dari pori bumi

Lantas melonjak-lonjak kegirangan
menyambut rintik menitik
layaknya sekawanan jentik
terjun bebas menukik disertai pekik
tercurah dari telaga Bumantara

Merupa jarum-jarum air
merajah bentala semena-mena
merobek kemarau panjang
pecahkan hujan dari atap semesta
menyeduh basah sebasah

Genangan kenangan memercik
seiris hati yang terlunta dan
kian menenggelamkan bahtera rasa
hingga karam dan binasa menjadi
sebujur bangkai merupa fosil pubakala

Dalam hujan yang selalu pecah
di tanah lapang kesendirian
netra berderai menyublim permata
cacat dan tak utuh seperti sediakala
kala hati tak ditebas pedang kecewa

Hujan pecah di mataku
serpihannya tajam lukai tubuh rasaku
alirkan kesedihan menganaksungai
dan disana terdapat jeram-jeram liar
dalam sepasang sorot mata nanar


H 3 R 4
Jakarta, 09/08/2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline