Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Menyaksi Peracik Diksi di Bumantara Puisi

Diperbarui: 6 Agustus 2022   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : handswritting@pinterest.com

Menyaksi Peracik Diksi di Bumantara Puisi

Sang Penyair kerap menghiba
seakan telah musnah aksara
ditelan gundah gulana seraya
menelan deras tetesan liurnya

Aksara-aksara berhambur
seperti semakin dalam terkubur
dalam ratap pilunya pada semesta
yang menyimpan beribu tanya

Tenggorokan rasa tercekik
gairah nyaris mati suri menyaksi
para peracik diksi di Bumantara puisi
terbang liar berkelana dengan

Kepak sayap-sayap imaji
lantas menanggalkan selembar
jubah tebal jumawa dan menguntai
mutiara kata tanpa berkeluh kesah

Goreskan aksara sepenuh jiwa
semarakan lazuardi diksi
dan takkan pernah berhenti hingga
daun usia menguning dan luruh

Dari dahan dan tangkai hidup
terpelanting ke atas kening
merajut aksara dalam hening
di jalan senyap nan lengang

Biarkan kata bergema
usah dibungkam sebab ia
akan terus menggeliat
dan berujung pada pahat

H 3 R 4
Jakarta, 06/08/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline