Ketika Jiwa Tak Lagi Berada Pada Tempatnya
Tubuhku ada di.sini
tapi tidak jiwaku
ia tak lagi berada
pada tempatnya
Lengan-lengan
tak kasat mata
seakan menggamit
mengajak berkelana
Ingatan berputar-putar
dan kian tersasar
seperti lilit tali pusar
mengikat erat tubuh waktu
Seperti laju kereta masa
yang tak bisa ditawar
kenangan pun buat makar
sepiku mengajak berkelakar
Aku enggan melongok
ke luar jendela sebab
tebal kabut sepi menyelimuti
di kuyup rindu tak henti
Bibir sunyi memagutku
hingga hanya bisa tertegun
mengulum ranum hening
di tinggi kepak sayap lamunan
Lalu jatuh tersungkur
tak sadar netraku menganaksungai
tlah kau bawa separuh jiwa terlunta
mengais serpihan ingatan
Kusulam perca-perca lara
potongan sehelai kain rasa
menyeka permata bening
menggantung di pelupuk mata
Deru angin menamparku telak
buat tersentak terhenyak
di dinding waktu nan koyak
lidah kelu tak kuasa teriak
H 3 R 4
Jakarta, 03/07/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H