Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Api Meliuk Rindu Memeluk

Diperbarui: 18 Mei 2022   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : maxim maximov@flickr.com

Api Meliuk Rindu Memeluk

Api meliuk dan aku memeluk
rindu yang bak api berkobar
menjilat sukma hingga terlanjur
legam dalam asa yang kugenggam

Takkah kau lihat kilatan rindu
pada manik mataku yang kerap
membara disulut sang waktu
melempatku pada tubir hening

Dan hening pun lembut mencium
kening malam serta menyingkap
perlahan gaun sepi yang kukenakan
dari waktu ke waktu merenda resah

Di atas api meliuk dadaku remuk
diamuk rindu berkecamuk
di punggung senyap aku takluk
pada rindu cumbui tengkuk

Selalu saja api rindu menyala
meliuk gemulai buat asa terkulai
jiwaku rindukan belai buat netraku
berurai gerimis lantas pecahkan tangis

Pada batang-batang lilin
yang dilumat api hingga meleleh
asaku pun turut melumer
dan tercecer seencer seduhan

Pada genangan cangkir rindu
buatku parasku memendam pilu
takkah kau dengar rintihku tatkala
deru bayu kuutus memagut anganmu

Melipir ke rumah jiwaku
di mana seluruh dindingnya
kupulas dengan namamu
hanya namamu Dwi-ku

H 3 R 4
Jakarta, 18/5/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline