Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Punggung Kota

Diperbarui: 14 Mei 2022   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : losexcentricos.tumblr.com

Punggung Kota

Teramat berat beban
tersampir di punggung kota
kota digelayuti segudang masalah
persoalan membelit takada habisnya

Punggung kota kian
sumpek padat dan berjubel
banyak orang mengadu nasib
berduyun bertaruh peruntungan

Kendati berat beban
namun kota tetaplah kota
bermandi pendar cahaya dengan
kerlap-kerlipnya bak kunang-kunang

Tatkala gelap datang
kota yang tak pernah mati
dari hiruk-pikuk orang yang
menetap atau sekedar bertandang

Kota pengharapan
tempat perburuan cuan
dan tempat orang bertaruh
mati-matian pada dadu Tuhan

Usia kota kian menua
dimangsa rayap-rayap waktu
namun nadinya tetap berdenyut
bergeliat berpacu dengan hasrat milik

Para Penghuninya

H 3 R 4
Jakarta,  14/5/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline