Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

S e d i h

Diperbarui: 4 Mei 2022   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Vasorland.tumblir.com

S E D I H

Kesedihan . . .
menggenang di pelupuk mata
luruhkan tetes keharuan
biru sebiru banyu
di telaga rasa

Sendu . . .
menggantung bagaikan payoda
kelam dilingkupi muram
bibir terkatup diam
lara merejam

Duka . . .
merajut seutas benang senyap
kental seduhan aroma luka
terhidu amis dari netra
memerah gerimis

Pilu . . .
mengetuk ribuan kali serta
mencungkil keji kedua
biji mata sepi lalu
sunyi meraja

Lara . . .
masih setia menghuni tiap ruang
di kalbu bercat kelabu dan
duduk di singgasana
bertirai pilu

Nelangsa . . .
cucurkan kristal bening di mana
bulir-bulirnya terjerembab
menitik di atas putik
sekar sukma

Perih . . .
luka nan koyak kucurkan getih
meniti hari dengan tertatih
menahan dera pedih
merenda sedih

H 3 R 4
Jakarta, 4/5/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline