Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Kita Pernah Duduk di Kursi Sepi

Diperbarui: 28 April 2022   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : 591phoyography.com

Kita Pernah Duduk di Kursi Sepi

Kita pernah duduk di kursi
menatap ke luar jendela
menyaksi debu-debu
kenangan beterbangan
di semesta angan

Dan menatap hujan air mata
luruh dari kelopak langit
menetes dan merembes
ke celah hati lantas saling terdiam
membangun menara kesedihan

Hanya kepala-kepala kita
berisi pikir yang berkelana
tak berada pada tempatnya
sementara dua tubuh kita
duduk di kursi sepi telah tersedia

Kita pernah berusaha
menjaring angin yang leluasa
bergerak teramat bebas
meliuk di antara gerah
menyeka bulir resah

Namun sia-sia belaka
ia tak kuasa ditunggangi
terlebih dijaring dengan
selembar jala kecewa
yang telah koyak

Dan lagi-lagi hanya dapat
tertunduk lesu di malam-malam
yang acap kali gagu dibungkus sendu
pada sepasang netra sayu
serta sebongkah pilu di ruas kalbu

Kita pernah saling beradu pandang
menguliti sepi serta mengiris sunyi
dengan pisau hati yang nyaris
tumpul dan berkarat dijilat ngengat
melipat satu demi satu selimut rindu

H 3 R 4
Jakarta, 28/4/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline