Pada Paruh Waktu
Jarum jam berdentang ribuan kali
bahkan tak terbilang
merobek labirin sepi hingga waktu
koyak di ujung hari
Paruh waktu terus mematuk buat
kaki-kaki masa terantuk
kelam menggantung di pelupuk
raga rebah d kasur kapuk
Pada paruh waktu yang bertalu
memecah batu hening
berputar dan menggelinding
tak ubahnya gangsing
Deret angka tumbang ditebang
jarum-jarum patah
di atas ribuan lelah tak terbantah
di remah runtah
Di paruh waktu sendu memendu
takada isak tangis pilu
gesek ranting buat tulang belulang
serasa teramat ngilu
Aku dipatuk paruh waktu dan
tak sadar anganku
terpental nun jauh laksana kapal
alpa menebar sauh
H 3 R 4
Jakarta, 13/4/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H