Matilah Sekonyong-konyong Hening
Temaram purnama
mencetak siluetku
pada tembok kusam
di paruh waktu yang
acapkali bungkam
kuarahkan moncong senjata
dalam erat genggam
dingin tapak lengan
menanti saat yang
tepat tekan picu
peluru berdesing
disertai bising
lantas selongsong
menembus tubuh dinding
sontak matilah
sekonyong-konyong hening
ditembak ujung pelatuk
yang tak kenal kantuk
H 3 R 4
Jakarta, 13/4/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H