Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Usah Menangis Syeik

Diperbarui: 25 Maret 2022   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

humaninterest@pinterest.com

Usah Menangis Syeik

Betapa tajam pedang waktu
menggurat garis keriput
membuat coakan yang dalam
pada permukaan kulitmu
hingga tak sekencang dahulu

Betapa perjalanan kaki masa
menyepuh rambut di kepala
hingga helainya memutih seputih
warna peci bertengger di kepala
seraya menyeka air mata

Betapa perkasamu direnggut usia
bak beringsutnya jarum-jarum waktu
pada arloji tua yang setia melingkar
di lenganmu memahat jejak derap
sepatu waktu di bentang laju masa

Betapa lembar saputanganmu
teramat lembut menghapus
tetesan demi tetesan kesedihan
yang meresap hingga ke pori kain
perca-perca kesendirian

Usah menangis Syeik
tersenyumlah nikmati hidup
dipenuhi limpahan karuniaNya
yang tiada terhingga dalam lantunan
kepingan-kepingan doa dilangitkan

Di malam-malam hening
di kening yang tersungkur
tatkala insan lelap dalam dengkur
engkau terjaga mengetuk
di pintuNya dalam munajat panjang

H 3 R 4
Jakarta, 25/03/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline