Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Juwita Bisu dan Angin Menderu

Diperbarui: 16 Maret 2022   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : devianart.com

Juwita Bisu dan Angin Menderu

Juwita bisu dari waktu ke waktu
meski begitu ia jadi teman
berbincangku tatkala
berurai bulir-bulir
permata bening
teteskan lara
di sembab
kelopak
mata

Dan angin menderu tak sungkan
menyeka air mataku hingga
kering pada kedua belah
pipi ranumku ditiupan
embus ajaibnya di
sela silir lembut
penuh pagut
rindu pun
tersulut

Pada hening aku larung sejumput
rasa ingin sua yang menggila
membahana mencungkil
biji mata sepiku lalu
sontak buta dan
tak dapat lagi
menyaksi
seputih
kasih

Juwita bisu berkarib angin menderu
menelusup pori sepi pada kalbu
buat rindu ciptakan sekerat
ngilu di syahdu kidung
serasa menyayat hati
menyeduh tatapan
sendu dan jiwa
dalam balut
tirai pilu

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 16/03/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline