Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Mencetak Wajah di Cermin Terbelah

Diperbarui: 14 Maret 2022   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : 1x.com

Mencetak Wajah di Cermin Terbelah

Seraut wajah ayu tersaput gincu tebal
setebal berlembar-lembar benci
pada lelaki berdompet tebal

Pikirnya lelaki durjana semua dapat
dibeli dengan setumpuk rupiah
serta kilauan emas permata

Lantas leluasa untuk rebah jadikan
sahaya hasrat serta budak ingin
puaskan dahaga menggila

Hidup layaknya orang berpetualang
melanglang di alam nan bebas
salurkan geliat tarian buas

Di kota yang merupa rimba tempat
kehidupan dipenuhi jelaga
serta noktah hitam

Ditatapnya cermin terbelah dengan
sorot tajam dan bara kebencian
seperti lidah api menjilat

Tumpukan kayu hingga hangus
terbakar dalam selimut pekat
merupa seonggok arang

Jangan mencoba untuk masuk
ke dalam alam pikiranku
ujarnya lirih sebab itu

Terlalu hitam bagimu

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 14/03/2022

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline