Pada Celoteh Camar Menggema di Dinding Batu, Kuutarakan Rinduku
Tubuh terbalut
sehelai kemeja
flanel kotak-kotak
netra menatap air beriak
dalam hati teriak serak
mengais remah-remah
kenangan tercecer
di antara gundukan hati
lama membeku
tak kunjung.melumer
disengat panas mentari waktu
membawa otakku
sejenak napak tilas
menghidu masa lampau
beraroma tajam debu
embus segara tak segan
menampar helai rambut tergerai
menyentak sadar mengupas
dan menguliti ingatan
hingga terberai ringan
seringan tubuh ringkih kapas
yang diterpa angin lalu
terbangkan berlembar-lembar
catatan buram ingatan dalam
jejak-jejak waktu di mana
kenangan menghuni setiap
sudut ruas di kepalaku
kepada ombak menderu
serta celoteh camar
menggema di dinding batu
kuungkapkan berjuta rasa rinduku
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 10/03/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H