Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Usah Menangis Cattleya

Diperbarui: 3 Maret 2022   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Daplin 7th@Pinterest.com

Usah Menangis Cattleya

Perlahan sinar mata mu redup
bak rembulan dibasuh kuyup
dan serpihan gemintang
seperti tercerai berai
di manik mata nan
kian sayu bak
sekuntum
bunga
layu

Hapus air matamu Cattleya dan
jangan biarkan kristal bening
tergelincir begitu saja lalu
pecah amat paripurna
di pipi yang halus
karena dibasuh
bulir-bulir
mengalir
getir

Cattleya tatap matamu bagaikan
jendela kaca hingga siapa pun
dapat menoleh kedalamnya
mengais remah-remah
cerita dalam penggal
kisah di sela-sela
kepingan rasa
dalam jiwa
tertanam

Seka air matamu yang berurai
dengan ujung tapak lengan
bukankah terasa hangat
sehangat kenangan
memelukmu erat
di waktu yang
tiada henti
memahat
pucat

Cattleya bila sedihmu merebak
tumpah dalam isak buat bahu
terguncang hebat di antara
seluruh endapan sesak
tak pelak kaupun tak
kuasa mengelak
di sedu sedan
serasa kian
menyalak

Sisa-sisa kesedihan masih tampak
menggantung pada mata yang
sembab serta bibir bergetar
dan lidah yang terkatup
adakalanya air mata
jadi obat paling
mujarab guna
redakan
resah
jiwa

Hera Veronica Sulistiysnto
Jakarta, 03/03/2022

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline