Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Pedang Malaikat Kematian

Diperbarui: 1 Maret 2022   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Getty Images@Pinterest.com

Pedang Malaikat Kematian

Malaikat kematian berjubah kelam
mengendap-ngendap di balik
punggung nisan

Seraya membawa pedang kematian
di genggaman tapak lengan
dihunus nyawa

Hidup dan kehidupn insan hingga
ruh melayang beterbangan
tercerabut dari raga

Dan nadi-nadi berhenti berdenyut
jantung tak berdetak serta
kelopak mata pejam

Mulut tempat keluar rangkaian kata
tak berujar perihal apapun
terkatup dalam diam

Lalu segalanya terhenti menyisa
pahatan abadi di atas nisan
di gundukan tanah

Merah nan basah sebasah linangan
air mata di atas pusara dan
terpercik raut sendu

Seraya wajah tertunduk lesu menahan
isak pilu di dada yang sesak
bak diganduli batu

Pedang kematian terus memburu
selaras jarum waktu hingga
di batas waktu tertentu

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 01/03/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline