Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Tatkala Jumawa Ditumbangkan Lengan Masa

Diperbarui: 26 Januari 2022   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : the atlantic@pinterest.com

Tatkala Jumawa ditumbangkan Lengan Masa

Hidup tak mungkin
selamanya berada di puncak
adakalanya tersungkur
di waktu yang tak kenal dengkur

Tak selamanya berjalan
dengan kepala mendongak
dengan enteng dan
serampangan menginjak

Jubah jumawa ada masanya koyak
di royak lengan waktu buat lidah kelu
sebab tak kuasa petantang-petenteng
dengan laga serta raut muka belagu

Usah memamah biakkan congkak
buat banyak pasang mata terbelalak
dan kau pun sibuk menyalak
kasak-kusuk dengan hati busuk

Jumawa lambat laun kelak
ditumbangkan lengan masa
dan disentil jemari takdir hingga
tak berkutik dan tiada berdaya

Sudah hukum alam
dan janganlah mengutuk
bahwasannya takdir itu
amatlah kejam merajam

Bukankah hidup harus
banyak bercermin bukan pada
cermin retak di mana tak nampak
sebongkah bebal congkak

Yang ditumbangkan lengan masa
hanyalah sehelai jumawa yang
erat melilit daksa hingga
benar-benar terpuruk di atas

Bangunan jiwa yang ringkih
dan kemudian ambruk
pondasi yang lembek
laksana adonan tape

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 26/02/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline