Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Seorang Ibu yang Memasak Batu untuk Anaknya

Diperbarui: 11 Agustus 2021   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Manhai@Flickr.com

Seorang Ibu yang Memasak Batu Untuk Anaknya

Tangisan anaknya melengking
menyayat nurani bak sebilah belati
tajam.menusuk teramat pedih perih

Menguliti hati seiris demi seiris
buat serasa nyeri bukan kepalang
menguak luka alirkan getih meradang

Merobek-robek gendang telinga
buat telinga serasa berdenging sebab
tangisannya acapkali disertai rintih pilu

Dibelainya kepala anaknya
dan didaratkan kecupan lembut
sembari menghibur hati sang anak

Yang sedari tadi menangis terisak
memeras kristal-kristal bening dari
kedua bola matanya yang nyaris habis

Lamat-lamat Ia pun jatuh terkulai
hingga pejam lebih dalam berselimut
sehelai lapar meninabobokannya hingga

Lelap dan bermimpi perihal
hidangan di atas meja makan
beraneka rupa menggugah selera

Seraya menahan liurnya agar
tak sampai terjerembab menetes
dari celah bibir mungil dan terbelah

Sementara sang Ibu melangkah
gontai menuju dapurnya miliknya
yang dinding-dindingnya berjelaga

Lantaran dilukis oleh tarian
asap membumbung ke udara dan
menabrak tebal tembok-temboknya

Di atas tungku kayu di antara
bara rakus melumat dan menjilat
Ibu menjerang batu di dalam panci

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline