Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Nasib Tragis Embun Ditikam Belati Panas

Diperbarui: 6 Agustus 2021   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Pixabay.com

Nasib Tragis Embun ditikam Belati Panas

Bulir-bulir embun bagai kristal bening
memahkotai dedaunan nan hijau
memberinya sehelai gaun
bersulam kemilau
cantik nian

Indah bias cahaya tertempa surya maka berpendarlah ia kian mempertegas
anggun nan nyata dalam
sebuah paripurna
ciptaan-Nya

Embun bak serpihan mutu manikam
bertengger semarakan sehelai
daun menyulapnya dari
sahaja menjelma
mewah rupa

Namun keindahan yang tersaji dan
terpampang pada sepasang
netra bersifat sesaat dan
tak berlangsung lama
dikudeta panas

Serpihan kaca tercecer di tubuh daun
yang lamat-lamat dibunuh panas
dilumat dengan sorot bengis
hingga bulir embun pun
tewas seketika

Menelanjangi tubuh yang tanpa dihiasi
mahkota terihat amat polos rupa
dengan garis tulangnya
berbentuk menyirip
dan melancip

Panas menyorot garang merampas
mahkota indah yang tersemat
hingga mahkota pun raib
menguap lantaran
habis masanya

Begitu nasib embun dari masa ke masa
jatuh terjerembab hingga pecah
berderai di bentala lalu
ditikam ribuan
belati panas

Nasib tragis bulir embun yang acpkali
dikudeta panas bara surya
hingga lenyap tak
berwujud
rupa

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 06/08/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline