Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Jakarta dan Ironi

Diperbarui: 23 Juni 2021   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Dentons-Jakarta

Jakarta dan Ironi

Pencakar langit nan congkak berdiri
laksana sebilah belati terhunus
sedianya tikam mata langit

Bermandi kerlip pijar cahaya
laksana kunang-kunang
tengah riuh berpesta

Belantara beton mengelilingi
menyumbat kedua telinga
hingga kedap suara

Musnahkan sekeranjang empati
melarungnya hingga jauh
di pesisir kali mati

Kota yang menjual mimpi-mimpi
acapkali mengusik lamunan
dan buat tidur tak lelap

Ingin bertandang menjejakan kaki
di rimba beton milik ibukota nan
kejam lebih dari ibutiri

Serasa ingin singgah guna menjajal
peruntungan dibalik megahnya
mencicipi atmosfer kota

Meski keberadaan berujung dianggap
remah-remah yang menyampahi
setiap lekuk sudut kota

Jakarta dan Ironi buat bergidik ngeri
dengan segala dipertontonkan
hingga harga diri tak peduli

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline