Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Remuk Redam

Diperbarui: 18 Mei 2021   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : La Delicate Parenthese@Pinterest.com

Remuk Redam

Remuk redam asaku
bak bebatuan diremas
sekerasnya dengan
tapak lengan hingga
menjadi serpihan

Terberai di lantai
di antara sepotong daksa
nan teramat lunglai
menjelma remah-remah
kesakitan seiring ringkih

Lantaran terus ditekan
oleh keadaan dan jiwa pun
meringis menahan rasa
yang kadung hancur lebur
merupa butiran debu

Sukma serasa diremas
dengan penuh gemas
hingga lamat-lamat lemas
tak ubahnya tarian kapas
seiring tersengal nafas

Asa bak berada dalam
genggaman tapak lengan
lengan-lengan nan kokoh
dengan pahatan ruas
jari-jemari paripurna

Kurasakan asa yang
remuk redam mencipta
kepingan demi kepingan
hancur luluh lantak menyisa
nyeri hebat berkepanjangan

Hati remuk redam
laksana dihantam
bertubi pukulan godam
hingga bisu terdiam
tak lagi berdentam


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 18 Mei 2021 | 14:29




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline