Bayangan Pekat
Bayangan pekat terpampang
pada wajah dinding
berlapis beton
Dengan saputan cat sewarna
putih susu seputih raut
wajah pucat pasi
Diguratnya bayangan diri
lekat pada tembok
tembok sepi
Memahat jiwa nan sunyi seakan
tak berpenghuni mencipta
kesunyian abadi
Terkungkung dalam sempit dunia
tak ada riuh suara menabuh
kuat gendang telinga
Menjelma irama menghentak sukma
yang ada hanyalah alunan
dawai-dawai senyap
Seiring ringkih jiwa raga dalam balutan
busana pekat layaknya tengah
berduka atas matinya
Sebuah jiwa ditikam tajam Belati sepi
dihujani ribuan anak panah sunyi
hingga jiwa menggelepar
Dan terkapar!
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 15 Mei 2021 | 10:00