Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Arca-arca Menatap Beku

Diperbarui: 8 Mei 2021   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Unsplash.com

Arca-arca Menatap Beku

Arca-arca menatap beku
tersap
ut serpihan debu waktu
di pelataran masa menyibak
selubung tirai masa lalu

Barisan para serdadu terkurung
dinding hening rahim waktu
mematung di antara koridor
menuju alam keabadian

Yang ada hanya sepenggal senyap
di antara lembab pudarkan cerah
hingga merupa warna tanah
seiring sejumput rapuh

Arca-arca diam mematung
berdiri tegak berjajar
saksi bisu sebuah tonggak kuasa
milik Raja nan digdaya

Memahat beku di antara
wajah-wajah teramat kaku
sekaku derap sepatu waktu
menginjak-injak tubuh bentala

Arca-arca beraroma debu
debu-debu milik masa lampau
tertoreh dalam tembok sejarah
menjadi prasasti abadi

Tak lekang oleh laju zaman
perihal tinggi sebuah peradaban
dalam sebongkah bebatuan
menjelma keabadian seiring

Sentuhan lengan-lengan sang Arkeolog

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 8 Mei 2021 | 15:37

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline