Wanita Tangguh Berhati Baja
Dilangkahkan kaki menuju
sawah ladang guna mencabut
umbi akar dan umbi jalar
serta hasil bumi lainnya
Ladang-ladang pengharapan
serta penghidupan digarap
dengan keringat terperah
hingga kering di badan
Jelas mematri lelah
namun tiada berkeluh kesah
kendati raga remuk redam
serta tulang-belulang serasa
Lepas dari persendiannya
dan sang mentari pun seakan
enggan bersahabat menyeduh
hawa panasnya serasa terpanggang
Menyengat ubun-ubun di kepala
laksana bongkahan bara memerah
dengan pijar menyala membakar
dengan sungguh luar biasa
Wanita tangguh berhati baja
penopang ekonomi keluarga
telah terbiasa bekerja keras
bahu membahu melerai beban
Para suami tercinta dengan
bunga-bunga Ikhlas merekah indah
dalam taman Firdaus hati
memayungi beri sepercik teduh
Perempuan tangguh berhati baja
kuat didera kesukaran hidup
memikul berat beban di pundak
seraya menyusut peluh di dahi
Menyulam hari demi hari berganti
dengan bulir keringat di pori
dengan gundukan sabar
tak terkikis meski tubuh kian menipis
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 23 April 2021 | 10:30