Pendekar Emansipasi Dan Sepucuk Literasi
Batin meronta merintih pedih
menyaksi penindasan atas kaumnya
yang bak katak dalam tempurung
Terkungkung dalam sempit dunia
dalam sekat tembok tinggi batasi
di rimbun tradisi yang menjelma jeruji
Dan patriarki mencabik dengan keji
serasa berada di bawah alas kaki lelaki
mengubur dan membenamkan
Ribuan mimpi-mimpi di perut bumi
menghempaskan pada dunia
berkisar Dapur, Sumur dan Kasur
Sepucuk surat sang pendekar kaumnya
menabuh genderang kebangkitan
lepaskan diri dari belenggu penghambaan
Mencetus sekerat emansipasi
dan mendobrak tatanan tradisi
yang erat mngikat dan merantai diri
Dimana kebebasan dirampas dan
harkat derajat diletakan dibawah
dengan pandangan sedemikian rendah
Sang Pendekar mengusung emansipasi
mengajari berdiri tegak tanpa congkak
mengepakan dan merentangkan
Sayap-sayap pengharapan
diketinggian langit ingin serta
hasrat liar menari di antara gelora
Meraih Cita dan Cinta
seiring pijar lentera menerangi
gelapnya kebodohan dan sempit wawasan