Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Mamak, Dapur, Debu dan Tungku

Diperbarui: 15 April 2021   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Trekearth.com

Mamak, Dapur, Debu dan Tungku

Dijerangnya air di atas tungku
legam pantat ceret dijilat liar
lidah api rakus menjulur
hingga jelaga berlumur

Membumbung tinggi asap tebal
keluar dari batang kayu terbakar
buat mamak terbatuk lantaran
asapnya menyelinap ke paru

Dapur tersaput debu nan hinggap
mamak duduk dihadapan tungku
seraya menunggu air bergolak
sembari terkantuk-kantuk

Mamak, dapur, debu, dan tungku
tak terpisahkan kesemuanya
mengakrabi keseharian menyatu
dalam bingkai kesederhanaan

Potret kehidupan penghuni pedesaan
yang orang-orangnya giat pergi
menuju sawah ladang mencumbui aroma
kulit terpanggang garang mentari

Betapa mamak tak pernah jemu
lakukan tugasnya di dapur
lagi-lagi berkutat dengan abu
ditingkahi batuk sebab meniup suluh

Mamak seorang perempuan tangguh
dalam balutan kain sederhana
serta tak lupa penutup kepala dan
kesibukannya di dapur berdinding bata

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 15 April 2021 | 13:38




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline