Di Sudut Sepi
Malam merambat naik
kian melarut dan dingin
sedingin sepi menggigit
Sementara detik yang
terus berdetak seakan
seiya sekata mengeja sepi
Sepi menganyam jeruji
membangun tembok tinggi
hingga sukar dilalui
Kidung sepi acapkali bergema
memantul di dinding atma
embuskan sekerat melankolia
Sepi merupa sebilah Belati
membunuhku perlahan
hingga terkapar dalam gugu
Di sudut-sudut sepi
berkawan sunyi menatap
bangku sepi yang tak diduduki
Melongok ke luar jendela
hamparan sepi tiada bertepi
kudilanda sepi sesepinya hati
Tanpamu Dwi
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 26 Februari 2021 | 00:23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H