Lelaki Pengecap Zaman
Perjalan masa
tak ubahnya pancaroba
telah dilaluinya
asam garam kehidupan
menjadi bumbu keseharian
begitu pun pahit getir
ditelannya mentah
seperti halnya lidah
yang tak asing dengan
riuh segala rasa
perkasa terbungkus digdaya
hingga jatuh terjerembab
pada kubang derita
lelaki pengecap zaman
menantap nanar
dengan sorot mata
yang kian meredup
seredup harapnya
laksana setitik cahaya
pada bola mata tua
terpahat gurat kerasnya
perjuangan taklukan hidup
pada kerut di sudut mata
di lipatan dahi serta
di kulit nan kian kendur
dalam dera uzur
lelaki pengecap zaman
nikmati waktu
seraya menopang dagu
dalam senandung sendu
merindu masa lalu
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 2 Februari 2021 | 13:41
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H