Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Terzina Mata

Diperbarui: 28 Januari 2021   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/ruibhosale7357

Terzina Mata

Tatap mata merunduk ke bawah
seakan tengah memungut remah
jelas tersirat resah gelisah
diterjemah bahasa tubuh

Sorot mata masih tertunduk
seolah sembunyikan kikuk
dalam remang bulu kuduk
di sekitar area tengkuk

Bulir keringat mengucur deras
laksana cucian terperas
dalam embus hela nafas
membuat hati diliputi cemas

Kali pertama netra dibiarkan
menatap seorang perempuan
tanpa mengalihkan pandangan
hingga sosoknya hilang di balik tikungan

Dan menyisa harum
menguar aroma tercium
laksana bunga berkuntum
masih di ujung hidung mendekam

Sebelumnya tatap mata beradu
saling bertemu membuat tersipu
wajah seakan merah bersemu
menahan kecamuk rasa malu

Terzina Mataku harusnya tundukan
pandangan dari serbuan
ribuan anak panah syetan
dihempaskan melalui tatapan

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 28 Januari 2021 | 09:09

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline