Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Kujerang Rindu di Atas Tumpukan Kayu

Diperbarui: 17 Januari 2021   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/VirginiaKPeters

Kujerang Rindu di atas Tumpukan Kayu

Kujerang air di atas
tumpukan kayu bakar
tak berselang api menjilat
pantat panci nan legam

Air dalam ketel pun bergolak
dan meletup laksana kawah Merapi
yang terus menyemburkan asap
serta uap panas dari moncongnya

Sebelum akhirnya air dituang
ke dalam cangkir menyeduh
serbuk kopi susu disertai buihnya
menutupi lapisan permukaan

Kuaduk perlahan hingga
serbuk melarut seperti halnya
tatapanmu mengaduk perasaanku
hingga rasa hati tak tentu

Kita seruput kopi susu hangat
berbarengan di tengah gigil
memeluk erat dua batang tubuh
seiring benih rindu yang kian tumbuh

Kita tatap api rakus membakar dan
melumat potongan-potongan kayu
hingga lamat-lamat menjadi
serpihan debu teronggok disudut situ

Kita nikmati hangatnya
kebersamaan menelusup sela jiwa
dalam nikmat percakapan disertai
seruputan pada tepian bibir cangkir

Kita bersulang untuk rasa bahagia
seiring kujerang rindu di atas kayu
namun tidaklah asaku menjadi
remah debu seiring berganti waktu

***
Hera Veronica Sulistyanto

Jakarta | 17 Januari 2021 | 12:12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline