Klaten penuh Cinta dan Manisnya Kebersamaan
Di kota besar sudah teramat jarang dijumpai makan bersama beralas daun pisang, duduk ngaririung ditengah-tengah keluarga besar tradisi yang senantiasa terpelihara dari masa ke masa.
Tak hanya merekatkan tali kekeluargaan mengukuhkan persaudaraan, namun juga mencipta kehangatan dalam manisnya kebersamaan. Merupakan kenikmatan tiada tara di antara.
Beribu nikmat lainnya seperti halnya tatkala menjejakkan kaki kali pertama di Bumi Klaten nan asri, disambut panorama indah memanja mata serta sejuk silir angin berhembus manja.
Potret kebahagiaan membingkai indah keluarga, hanyut dalam sapa nan ramah di antara derai-derai cemara tegak berdiri menjulang tinggi di pelataran rumah, seraya menyaksi kerlip.
Bintang dihamparan permadani malam, yang laksana serpihan mutu manikam seraya menatap purnama dengan bulatan sempurna menggantung di antara sela-sela dedaunan cemara melambai.
Kebersamaan yang indah dan tak lekang oleh waktu selalu terjaga dan tetap ada, seperti halnya cinta milik keluarga yang akan senantiasa menyala dengan pijarnya laksana lentera.
Klaten memahat cinta milik mereka yang tulus mencinta, merengkuh erat bahagia dalam lautan rasa. Bahagia membuncah tumpah ruah diringi canda tawa riang dalam balutan sahaja.
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 11 Januari 2021 | 16:52
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H