Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Sebungkus Kretek dan Segelas Genangan Pekat

Diperbarui: 1 Januari 2021   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Dwi Shaban Sulistyanto

Sebungkus Kretek dan Segelas Genangan Pekat

Kureguk genangan pekat
berteguk-teguk hingga menyisa
setengah gelas dan dasar gelas
tertimbun serpihan ampas

Kuhidu aroma menguar
dari tubuh tembakau terbakar
serupa aroma dupa dengan bara
merah menyala diujungnya

Pagi serasa kurang sempurna
tanpa genangan pekat
tersaji di dipan bambu dengan
derit suara khas bila diduduki

Dan tubuh sigar menjadi
penyemangat awali membuka hari
agar tak oleng menghadapi
kenyataan yang kan terjadi

Sebab hidup bukan sekedar mimpi
menjelajahi pulau kapuk nan empuk
lalu mencetak bertetes liur di bantal
hingga Mentari pagi bertandang

Mengetuk kaca jendela
hangatnya membuat menggeliat
guna menyingkap selimut tebal
dan membangunkan para pemalas

Hidup perlu strategi perlu pula
menyiasati sebab jika tidak
hanya menjadikan pecundang sejati
sementara yang lain telah berlari

Melesat cepat seperti desing peluru

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 01 Januari 2021 | 12:54




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline