Hari yang Menyedihkan Berderai Air Mataku
Ada yang berkata :
seraya menepuk bahuku
"sudah jangan ditangisi"
tatkala menatapku dengan
wajah sendu dan air mata berderai
Seakan menganggap enteng
sebuah pertalian rasa
seolah nyawa sekor kucing
sedemikian tak berharga
Hanya sekedar hewan peliharaan
ataupun kucing liar yang
dicomat dipinggiran jalan
kucing kampung tak berharga
Yang kalaupun mati itu karena
ulahnya sendiri yang gemar lari-lari
kesana kemari akhirnya mati terlindas
pengendara yang tengah melintas
Kalaupun mati tinggal dimasukan
kedalam kantong kresek lalu dikubur
dan dipendam di tanah galian agar tak
tercium aroma bangkai menyengat
Wajar jikalau jatuh berderai
air mataku pilu menyaksi
tubuh nan mungil terkapar
tak bernyawa dilindas pengendara
Aku merawatnya sedari kecil
dari masih bayi ditinggalkan
Induknya begitu saja dijalanan
dengan berjalan tertatih
Terpampang nyata seluruh
tulang-tulang iganya
dengan mengerang amat lemah
dan tengah didera kehausan
Rasa sedih itu manusiawi
mungkin Ia hanya seekor kucing
tapi Ia telah sekian lama
ada bersamaku merajut