Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Balada Orkes Gerobakan

Diperbarui: 30 November 2020   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teras Blog

Balada Orkes Gerobakan

Ingar-bingar musik mengalun dari speaker bersuara sember, seakan merobek gendang telinga. Dan memompa jantung berdetak lebih kencang.

Sang Biduan dengan pakaian seronok dan muka berhias berdempul bedak, melantunkan tembang milik kaum bawah. Diiringi Orkes Gerobakan.

Identik irama cengeng namun adakalanya irama menghentak, menggedor jantung. Lantaran volume suara disetel sekerasnya pekak luar biasa.

Sang Biduan meliukan tubuh nan aduhai, sebab bernyanyi tanpa goyang serasa hambar bak sayur tanpa garam kurang bumbu kurang sedap. Teruslah ia bergoyang senyum genit dipasang.

Sang Biduan terus bernyanyi menjual suaranya di atas trotoar. sambil memasang kerling mata nakal. Berharap saweran deras membanjiri.

Tak jengah dirangkul para lelaki, yang menggenggam uang kertas di tangan. Sambil tersenyum sumringah menyambut lembaran uang Saweran.

Pesta kaum bawah terus berlangsung hingga menjelang dini hari, disambut gegap gempita para pekerja kasar. Lepaskan penat setelah kerja seharian.

Malam kian merambat naik keriuhan tengah di puncaknya, serupa perhelatan akbar. semua turut serta bergoyang. Sejenak melupakan Kesusahan.

Beberapa di antaranya ada yang mencekik botol, dengan langkah semaput serta sebatang kretek disela jari terus disulut lagi bak kereta api.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline