Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Rumput yang Terinjak

Diperbarui: 15 November 2020   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Rumput yang Terinjak

Rumput senantiasa berpasrah diri
tatkala dirinya diinjak alas kaki
hingga rebah dan porak poranda
diam tak bergeming

Rumput tetap senyap tak meringis
ketika helai demi helai tubuhnya
dicerabut paksa lengan-lengan
jahil lagi usil hingga tercabik

Rumput tetap membisu tatkala
kabut dingin merendah membasuh
sekujur ringkih tubuh dipangkuan
kilau embun dalam geliat pagi

Rumput serupa selimut keindahan
di atas lapisan permukaan tanah
pemanis di sudut taman dengan aroma
khasnya menerabas penciuman

Rumput tak ubahnya hamparan
permadani hijau nan tebal
yang sejukkan sepasang netra
bagi para pecinta tanaman

Rumput tetaplah nampak anggun
guna ditatap beri sejumput segar
sesegar udara yang terhirup
di pagi yang teramat cerah

Pada rumput yang terinjak
mengurai berjuta kisah perihal
bulir embun yang kerap mendarat
serta mentari yang acap kali singgah

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 16 November 2020 | 16:21




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline