Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Aku dan Ribuan Sajak-sajakku

Diperbarui: 27 Oktober 2020   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Dwi Shaban

Aku dan Ribuan Sajak-sajakku

Ribuan Sajak-sajakku
tak sanggup meraih hatimu
menggetarkan secuil
barangkali mungkin, entah...

Aku ibarat si pungguk
yang rindukan Bulan
nan tinggi bersemayam
di langit harapan

Tak kuasa lengan
untuk menggapai
hanya sanggup menatap
dari kejauhan

Sajak-sajakku mencoba mengetuk
pintu hati yang tertutup rapat
berharap kau akan membuka
hingga kudapat menoleh kedalamnya

Mengintip ruang hampa
yang kau huni selama ini
tempat kau mendekam, larut
dan hanyut terbawa arus waktu

Sementara sang waktu
terus menggelinding tak ubahnya
roda pedati dengan derit khasnya
mencumbui badan aspal

Sajak-sajakku tak melulu
bertutur perihal kekagumanku
akan sosokmu yang lekat di benakku
namun juga kudapat mencium

Aroma luka dari hati yang koyak
rapuh yang terbaca lewat sorot mata
tumpukkan kecewa menggunung tinggi
erangan kesakitan dari luka yg berdarah

Serta bulir-bulir air mata
yang kau sembunyikkan
dari balik punggung rembulan
dari jubah pekat malam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline