Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Di Bawah Kolong Beton, di Petak Rumah Kardus nan Sempit

Diperbarui: 17 Oktober 2020   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumparan

Di bawah kolong Beton, di petak rumah Kardus nan sempit

Di bawah kolong Beton
di petak rumah Kardus nan sempit
rintihan Lapar seakan menjerit
merobek-robek Langit

Senandung keroncongan
milik tunawisma seakan
sayup-sayup sampai
tak terdengar gaungnya

Terbentur tembok tebal
rasa ketidakpedulian
tersekat kesenjangan Sosial
kian melebar bak Jurang menganga

Senandung keroncongan
seakan riuh menggema
menusuk-nusuk gendang telinga
namun Labirin tak mudah koyak

Di tikam tatap mata penuh harap
dalam geliat tubuh gemetar
menahan dera lapar seiring rintihan
serasa Keji menyayat-nyayat Arteri

Dalam Rumah-rumah kardus
dalam Gubuk-gubuk reot
dalam Bedeng-bedeng kumuh
dalam derita serta kepiluan

Milik Kaum-kaum kusam
yang terpinggirkan, tersingkir
dan terabaikan lantaran keadaan
tak menunjukkan keberpihakkan

Balada Kaum Lusuh tercekik penderitaan
mengakrabi sorot mata tajam
tak ubahnya kilatan mata pedang
menerjang dengan penuh kebencian

***
Hera Veronica
Jakarta | 17 Oktober 2020 | 21:35

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline