Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Deru Kereta, Aroma Luka, dan Awan Kelam

Diperbarui: 27 September 2020   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Deru Kereta, Aroma Luka dan Awan Kelam

Awan kelam menggelayut
di Langit Citayam
seiring rinai hujan mengguyur
kereta berbadan baja
laju membawa penumpangnya

Kereta terus melibas bantalan rel
di antara deru mesin-mesin
ditingkahi suara kilat menggelegar
laksana cambuk lidah api
melecut daksa Bumi

Suasana teramat syahdu
membawa sekerat hati singgah
menapak jejak beraroma luka
laiknya tengah menyusun potongan puzzle
menjelma realita serupa ujung mata pisau

Kereta melaju sedemikian cepat
membawa serta debu-debu yang lekat
membelah lempengan baja serta
runcing kerikil yang telah lama kuakrabi
senada dengan angkuh derap kaki waktu

Di stasiun ini saksi bisu
kuhirup aroma masa lampau
dalam setiap sesapnya
anyir sontak merebak seiring
getih lenyap di basuh air hujan menderas

***
Hera Veronica
Jakarta | 26 September 2020 | 11:13




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline