Balada Buruh Pengupas Bawang
Berkarung-karung bawang
menanti sentuhan tajam
ujung mata pisau
Diraihnya gagang pisau
dikulitinya bawang helai demi helai
dengan penuh kesabaran
Bergelut dengan rasa perih
menusuk-nusuk mata hingga
membuat mata berair
Rasa perih bukan kepalang
lantaran aroma pedas
dari tubuh bawang menguar
Menguliti bawang bukanlah perkara mudah
hanya di hargai dengan upah tak seberapa
sementara tenaga terus di perah
Dan mata menderita pedih
yang teramat sangat sungguh miris
nasib buruh pengupas bawang
Tak hanya pedih namun juga
seluruh badan dirasakan pegal-pegal
sebab bekerja seharian banyak merunduk
Sang Buruh menatap nanar
sampah-sampah yang teronggok
ampas kupasan bersiung bawang
***
Hera Veronica
Jakarta | 16 September 2020 | 18:46
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H