Sebatang Rokok dan Secangkir Kopi Sunyi
Kau keluarkan dari saku
bungkusan rokok Sampoerna Mild
yang menjadi kegemaranmu
kemasan berwarna merah
Kau ambil sebatang
lalu kau nyalakan pematik api
tak selang berapa lama
api membakar ujungnya
Melahapnya hingga menjadi
bara yang merah menyala
lalu kau sesap dalam-dalam
sebelum akhirnya kau hembuskan
Sebatang rokok di sela jari
kau pilin-pilin seiring resah
rasa hati sesaki rongga dada
yang enggan beranjak pergi
Asap mengepul penuhi ruang
lalu perlahan-lahan menguap
sebelum akhirnya lenyap
di usir halus semilir bayu
Kau nikmati setiap inchi
tubuh batang rokok yang terbakar
bercengkrama dengan sepi menikam hati
ditemani secangkir kopi malam ini
Dan ada kalanya rokok belum habis
sudah kau hempaskan ke asbak
hingga asbak dipenuhi
puntung-puntung rokok terserak
Beribu malam terlewati selalu tetap sama
hanya ditemani kawan sejati
yang sudi menemani pergantian hari
sebatang rokok dan secangkir kopi sunyi
Ada kenikmatan tak terbantah
bersama keduanya kau isi sepi
seiring kopi tandas di penghujung waktu
hingga kokok Ayam jantan berbunyi
***
Hera Veronica
Jakarta | 30 Agustus 2020 | 23:43