Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Sebatang Rokok dan Secangkir Kopi Sunyi

Diperbarui: 30 Agustus 2020   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash.com

Sebatang Rokok dan Secangkir Kopi Sunyi

Kau keluarkan dari saku
bungkusan rokok Sampoerna Mild
yang menjadi kegemaranmu
kemasan berwarna merah

Kau ambil sebatang
lalu kau nyalakan pematik api
tak selang berapa lama
api membakar ujungnya

Melahapnya hingga menjadi
bara yang merah menyala
lalu kau sesap dalam-dalam
sebelum akhirnya kau hembuskan

Sebatang rokok di sela jari
kau pilin-pilin seiring resah
rasa hati sesaki rongga dada
yang enggan beranjak pergi

Asap mengepul penuhi ruang
lalu perlahan-lahan menguap
sebelum akhirnya lenyap
di usir halus semilir bayu

Kau nikmati setiap inchi
tubuh batang rokok yang terbakar
bercengkrama dengan sepi menikam hati
ditemani secangkir kopi malam ini

Dan ada kalanya rokok belum habis
sudah kau hempaskan ke asbak
hingga asbak dipenuhi
puntung-puntung rokok terserak

Beribu malam terlewati selalu tetap sama
hanya ditemani kawan sejati
yang sudi menemani pergantian hari
sebatang rokok dan secangkir kopi sunyi

Ada kenikmatan tak terbantah
bersama keduanya kau isi sepi
seiring kopi tandas di penghujung waktu
hingga kokok Ayam jantan berbunyi

***
Hera Veronica
Jakarta | 30 Agustus 2020 | 23:43

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline