Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Mencipta Puisi Tak Seperti

Diperbarui: 3 Agustus 2020   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source | SatelitPos.com

Mencipta Puisi tak seperti

Tak seperti
membuat vector
dengan ratusan lapis layer
bikin perih mata

Tak seperti
membuat lukisan digital painting
dengan tingkat akurasi
sedetail mungkin

Tak seperti
membuat project manipulasi
dengan memasukkan
berbagai bahan mentahan

Mencipta Puisi
mengikuti kata hati
lalu biarkan pena jiwa
merangkai setiap aksara

Yang terserak di bilik kepala
menghuni di ruas benda lunaknya
menjadikan setiap aksara
serasa memiliki ruh dan bernyawa

Sebab puisi adalah bahasa perasaan
ekspresi jiwa endapan rasa
guratan pena menyatu dalam asa
dan tak melulu bertutur tentang cinta

Tentang hati yang luka
harapan yang porak poranda
derai air mata kecewa
rindu yang tak lekang di telan masa

Mencipta puisi mengabadikan peristiwa
yang berjalan seiring dengan masa
tertangkap panca indra
di untai dengan aksara

Tak perlu menggunakan
kata-kata kiasan
bahasa sastra tingkat tinggi
yang akan sulit di pahami

Cukup dengan bahasa sederhana
sebab puisiku, puisimu, puisi kita semua
adalah rasa yang terlahir dari lubuk jiwa
yang semuanya itu sangat istimewa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline