Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Sekelumit Kehidupan Nelayan

Diperbarui: 31 Juli 2020   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source | Diaspora iqbal.com

Sekelumit Kehidupan Nelayan

Aroma Laut telah diakrabinya
berpuluh tahun yang lalu
masa kecil dihabiskan
di perkampungan Nelayan

Sejak kecil telah ikut Ayah
guna menjaring ikan
ikan-ikan segar hasil tangkapan
di jual ke tengkulak sekitaran pesisir

Sebagian untuk melunasi hutang
sisanya guna kebutuhan harian
beban hidup di pikul amatlah berat
garis nasib menghantarkan jadi nelayan

Yang bergantung dengan Alam
serta kekayaan lautan
kendati alam ada kalanya murka
meniupkan topan badainya

Mengombang-ambingkan perahunya
dengan hempasan keras gelombang
membuatnya harus bertaruh nyawa
guna membawa pulang sekeranjang ikan

Semua dilakoni dengan ikhlas hati
demi isteri di rumah setia menanti
demi buah hati bisa mengenyam
pendidikkan tinggi

Agar tak seperti dirinya
hari demi hari berjibaku melempar sauh
memerah habis keringat
bergelut dengan amis dan air asin

Terpanggang terik Matahari
kian melegamkan kulit
dan membuat kepala serasa pening
namun semilir angin laut

Menyejukan lelah jiwa raga mendera
di atas kapal yang melaju
membelah permukaan ombak
lautan yang biru membentang luas

Hingga kepak camar menuntunnya
menuju arah pulang kerumah
yang dipenuhi cinta dan
kehangatan sebuah keluarga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline