Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Nelayan, Perahu dan Lautan

Diperbarui: 23 Juli 2020   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri | Hera Veronica

Nelayan, Perahu dan Lautan

Bersandar perahu Nelayan usai menjala ikan
waktunya mendarat guna melepas penat
setelah berbulan lamanya arungi lautan
di hantam keras gelombang di terjang badai

Kulit mngelupas legam terbakar terik Mentari
hingga mengalir deras peluh sekujur pori
tubuh berkilat bermandi keringat
asin seasin jilatan air lautan

Berkejaran dg Bintang di langit pekat malam
bercumbu dengan Rembulan yang berbayang
memantulkan cahaya yang menyepuh
permukaan air laut berkilau kuning keemasan

Berselimut hawa dingin yang serasa menusuk
menepikan berbagai kemungkinan buruk
tentang cuaca yang kurang bersahabat
namun dipaksakan jua untuk melaut

Membuang sauh serta menebar jaring
di antara redup nyala lampu petromaks
bergelut dengan aroma amis
bergadang hingga semalaman suntuk

Menjauh dari anak dan istri tercinta
guna melakonkan peran sebagai seorang ayah
yang di bahunyalah semua bertumpu agar
periuk nasi terisi & asap dapur tetap mngebul

Landai pasir pantai mengukir jejak
perihal perjuangan Nelayan
seiring celoteh riang anakanak nelayan
menyambut ayahnya datang

Membawa sekeranjang harta berharga
berupa ikanikan hasil tangkapan
guna di jual pada tengkulak
sekelumit kisah perjuangan Nelayan

***
Hera Veronica
Jakarta | 23 Juli 2020 | 19:52

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline