Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Bangku Taman

Diperbarui: 20 Juni 2020   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source | wallpaperbetter

Bangku Taman

Di bawah temaram cahaya lampu taman
helai daun terpelanting luruh ke tanah
laron-laron riuh beterbangan
mengerubungi pijar dian

Senandung simponi alam nan syahdu
memagut sepotong hati di dera sunyi
seiring Rembulan mengintip
di antara pucuk- pucuk dahan

Sepi yang tak bertepi menasbihkan
kerinduan masih bertahta di relung jiwa
menghempaskan ke dalam jurang kesedihan
seakan nurani di sesaki kekalutan

Aku masih kerapkali menjejaki taman ini
duduk terpaku menatap wajah purnama
yang pucat pasi seiring seringainya memudar
menatap dingin dan beku kearahku

Aku masih terpekur duduk sendiri
memunguti serpihan-serpihan
kenangan yang terserak
di antara tapak kaki

Kukantongi dengan sangat hati-hati
seraya menikmati desau angin
menabuh daun-daun perlahan
terpelanting mencium tanah basah

Aroma tubuhmu masih lekat di bangku ini
aku sungguh sangat mengenali
meski kau tak lagi di sisi
menjelma dalam keabadian sebentuk rasa

Yang tak pernah pupus di gerus
laju sang waktu
aku yang senantiasa
memeluk erat kenangan

***
Hera Veronica
Jakarta | 19 Juni 2020 | 20:43

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline