Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Malang

Diperbarui: 16 Juni 2020   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Merasakan denyut kehidupan malam
bercengkrama bersama kawan seperjuangan
dalam hawa dingin Malang
duduk lesehan tak jauh dari Alun-alun

Nikmati secangkir coklat panas
mencicipi sate kelinci
serta legitnya tansu
seraya menatap mudi-mudi berseliweran

Bersenda gurau lebur dalam
kelakar yang tiada henti
sampai hari menjelang pagi
bicara tentang suka duka dunia Bisnis

Yang kejam gontok-gontokan
diwarnai aroma persaingan tidak sehat
sikut kiri sikut kanan berusaha menjatuhkan guna keluar sebagai pemenang

Malang memiliki segudang cerita
tentang kebersamaan yang indah
mengukuhkan eratnya jalinan persahabatan
yang kental sekental coklat panas

Yang tersaji kala itu
rehat sejenak dari panggung kehidupan
yang penuh dengan sekelumit problematika
yang  membuat pening kepala

Saatnya menikmati hidup
dalam rengkuhan sahaja
mendamaikan jiwa
bukan senantiasa menjadi hamba sahaya

Bundak-budak Duniawi
yang tak kenal kata rehat
demi mengisi pundi-pundi rupiah
hingga tega mendzolimi diri sendiri

Ah... Malang

***
Hera Veronica
Jakarta | 16 Juni 2020 | 11:15




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline