Menikmati serambi pagi
dalam cangkir kopi
yang masih di penuhi kepulan asap
Di bale-bale bambu
duduk bersila
layaknya seorang pertapa
Seraya menikmati orkestra pagi
dengan sebatang rokok
di sela jari
Burung-burung riuh
mencercah angkasa raya
dengan nyanyiannya
Kidung khas pagi
yang senantiasa di nanti
merdu menyapa telinga
Tak jauh dari tempat dudukku
ayam jago tengah mencari makan
dengan mengetukkan paruhnya
Menghujam tanah
mengais-ngais sesuatu
barangkali menemukan cacing tanah
Dan butiran embun
mendarat manis
pada kelopak-kelopak bunga
Ditingkahi kabut tipis
nan sejuk lagi segar
mengundang asa basuh wajah
Sementara sinar Mentari genit
menyentuh kulit
dengan bias cahayanya